MODEL PELESTARIAN DELTA DAN PENANGANAN ABRASI PANTAI DENGAN PENANGANAN SUDETAN SUNGAI WULAN (STUDI KASUS TANAH TIMBUL DI PANTAI WEDUNG, DEMAK, JATENG)

Abstract

Penelitian ini membuat model pelestarian pengamanan pantai dengan cara pengembangan tanah timbul sebagai upaya menghadapi dampak reklamasi Pantai Marina Semarang dengan pembuatan sudetan Sungai Wulan serta pengamanan Pantai Semat Kabupaten Jepara . Metode yang digunakan adalah metode survey lapangan dengan menggunakan instrumen sebagai pedoman wawancara mendalam (in-depth-interviewing), observasi langsung, penghitungan sedimen dan dokumentasi. Sumber informasi berasal dari warga masyarakat dan aparat pemerintah. Teknik trianggulasi dilaksanakan selama pengumpulan data ini. Untuk menjaring data aspirasi masyarakat digunakan metode focus group discussion (FGD). Analisis data dilakukan dengan pengamatan bertambahnya lahan tanah timbul, pendekatan kuantitatif dan kualitataif. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa bencana abrasi di pesisir Demak dan Jepara terjadi cukup parah berada di Desa Babalan, Kecamatan Wedung. Upaya masyarakat menghadapi abrasi di daerah dilakukan dengan cara membuat sudetan ke arah kanan pada pantai Babalan. Namun hasil penelitian sebelumnya kurang maksimal dalam penanganan abrasi, satu sisi Pantai Semat Jepara tererosi namun di pantai Wedung setiap tahunnya terbentuk delta (tanah timbul yang dirubah berupa petakan tambak) yang cukup luas, akibat hasil sedimen yang dibawa oleh banjir pada Sungai Wulan menumpuk di muara pantai dan gerusan sedimen arus gelombang dari arah perubahan reklamasi Pantai Marina Semarang.